Respirator atau lebih popular
dikenal dengan masker adalah alat yang digunakan
untuk perlindunganpernapasan
terhadap udara yang terkontaminasi.
Sebenarnya istilah masker kurang tepat digunakan untukrespirator. Masker umumnya
digunakan untuk melindungi lingkungan dari kontaminan dari pengguna
masker, misalnya para pekerja di industri makanan menggunakan
masker untuk melindungi makanan dari kontaminasi air ludah pekerja, atau suster
di rumah sakit menggunakan
masker untuk melindungi pasien dari kontaminasi suster atau dokter. Karena
masker tidak fit kewajah sehingga tidak bisa digunakan untuk melindungi
sipemakai. Sementara respirator harus fit kewajah sehingga bisa melindungi
sipengguna dari kontaminan lingkungan. Secara garis besar respirator terbagi
menjadi empat jenis , yaitu:
Nonpower Air Purifying
Respirator (NAPR)
Powered Air-Purifying
Respirator (PAPR)
Supplied-Air Respirator
(SAR)
Self Contained
Breathing Apparatus (SCBA)
Berikut akan dijelaskan
secara ringkas ke empat jenis respirator tersebut diatas.
1. Nonpower
Air Purifying Respirator (NAPR)
NAPR adalah pemurni
udara dari kontaminan dan
hanya dapat digunakan pada atmosfer yang mengandung oksigen minimal 19.5%. NAPR
memurnikan udara yang terkontaminasi oleh partikel, aerosol, uap dan gas sebelum
udara tersebut masuk kedalam sistem pernapasan. Aliran udara kedalam sistem pernapasan
melalui NAPR dialirkan secara alami oleh pernapasan sipengguna tanpa adanya
bantuan dari sistem lain. Ada dua jenis NAPR yaitu Respirator gas & uap dan
particulate respirator.
Respirator Gas dan Uap
Respirator gas dan uap
umumnya dikenal dengan “Chemical Cartridge Respirator atau Gas
Masks”. Perbedaannya adalah kalau gas masks menggunakan elemen pemurni udara
yang disebut canister dengan ukuran lebih besar dari cartridge yang digunakan
pada chemical cartridge respirator. Gas dan uap ditangkap oleh sorbent
(bahan penyerap gas dan uap) dan menyimpannya, kemampuan serap sorbent sangat
tergantung dari jenis dan luas permukaan yang dapat menyerap uap dan gas.
Umumnya sorbent memiliki permukaan luas yaitu sekitar 1500 m2 / gram. Gas atau
uap yang melewati sorbent akan terikat pada permukaan sorben baik secara fisik
atau secara kimia yang dikenal dengan absorbsi.
Absorbsi adalah kemampuan sorben untuk mengikat melekul gas atau uap baik
secara kimia atau fisika. Biasanya daya ikat fisik dari sorben lemah dan bisa
lepas kembali. Ikatan kimia biasanya lebih kuat dari ikatan fisik, untuk uap
dan gas biasanya digunakan karbon aktif yang sudah ditreatmen atau ditambahkan
dengan bahan kimia khusus agar
besifat selective untuk mengikat gas atau uap tertentu. Ikatan kimia biasanya
tidak bersifat reversible seperti halnya ikatan fisik. Catridge dan canister
memiliki kemampuan serap yang tinggi pada awal penggunaan dan akan mengalami
penurunan hingga akhir masa pakai (masa jenuh). Lama masa jenuh sangat
tergantung dari konsentrasi uap atau gas diudara dan perawatan terhadap
respirator tersebut. Canister atau catridge harus diganti sebelum jenuh, tidak
ada ketentuan yang ditetapkan oleh OSHA berapa lama catridge atau
canister bisa digunakan, tapi OSHA memberikan petunjuk
kapan harus dilakukan penggantian. Ada dua metoda yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah catridge atau canister sudah harus diganti, yaitu pertama
yaitu dengan melihat indikator end of service life yang terdapat pada canister
atau catridge dan yang kedua adalah dengan mengembangkan jadual penggantian
berdasarkan petunjuk OSHA. Informasi penggantian dapat
diperoleh dari pembuat atau pemasok respirator tersebut. Respirator gas dan uap
ini tidak boleh digunakan pada kondisi IDLH (Immediate Dangereous to Life and
Health) atmosfir atau kondisi konsentrasi oksigen dibawah 19.5%. Gas masker
boleh digunakan untuk proses penyelamatan jika tidak kekurangan oksigen
(>19.5%). Respirator gas dan uap tidak boleh digunakan untuk masuk kekondisi
lingkungan yang memiliki konsentrasi uap atau gas dengan tingkat bahaya yang tinggi dan menunjukkan
tingkat kehidupan yang rendah pada konsentrasi maksimum. Ada respirator khusus
untuk bahan kimia berbahaya seperti vinil
klorida dan formaldehid yang telah disetujui oleh NIOSH, karena pengunaan
respirator uap organik biasa tidak bisa digunakan karena keterbatasan kemampuan
sorben. Anda sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan pembuat atau pemasok
dalam menentukan jenis respirator yang akan digunakan dan hendaklah selalu
mengacu pada standar internasional yang sudah ditetapkan.
Particulate Respirators
Particulate respirator digunakan
untuk memurnikan udara dari partikel-partikel yang tersuspensi di udara(aerosol).
Filter dari respirator menangkap partikel atau aerosol dari udara dengan metoda
penyaringan, sehingga udara yang melewati respirator menjadi bersih dari
particulate. Mekanisme filtrasi oleh fiber ini disebut juga penyaringan secara
mekanik, dan ini akan sangat tergantung dari kerapatan (density serat dari
filter. Untuk meningkatkan daya saring dari respirator, biasanya diberikan
muatan listrik statis (elektrostatis)
pada bahan fiber sehingga mampu menyaring partikel yang jauh lebih kecil.
Efisiensi dari penyaring partikel juga sangat ditentukan oleh ukuran partikel,
secara umum partikel dengan ukuran 0.1 – 1.0 mikron sangat sulit untuk
ditangkap, artinya tingkat penetrasinya tinggi. Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan bahwa partikel dengan ukuran 0.3 mikron adalah partikel yang paling
tinggi tingkat penetrasinya atau paling sulit untuk ditangkap. Maka partikel
dengan ukuran 0.3 mikron dijadikan standar untuk menentukan efisiensi dari
suatu respirator partikel. Sebagai contoh jikan suatu repirator memiliki
spesifikasi N95, ini artinya bahwa respiraor tersebut memiliki efesiensi
penyaring 95% terhadap partikel dengan ukuran 0.3 mikron. NIOSH mengklasifikasikan
nonpowerd air-purifying respirator menjadi 3 series, yaitu :
N Series – Not
resistant to Oil. Respirator dengan kode N menunjukkan bahwa respirator
tersebut tidak bisa digunakan dalam lingkungan atau atmosfer yang mengadung oil
aerosol, atau hanya bisa digunakan untuk area yang free dari oil aerosol atau
partikel yang berminyak.
R series – Resistant to
Oil. Dapat digunakan untuk lingkungan yang mengandung oil aresol di atmosfernya
atau partikel yang berminyak.
P series – Oil Proof.
Dapat digunakan untuk lingkungan yang mengandung oil aresol di atmosfernya atau
partikel yang berminyak.
Selanjutnya NIOSH juga
mengklasifikasikan efesiensi dari respirator ini menjadi tiga kelas tingkatan
penetrasi, yaitu:
Keals 100%, yaitu
repirator yang mampu menyaring partikel dengan ukuran 0.3 mikron hingga
>/=99.97% (efesiensi >/=99.97%)
Kelas 99%, yaitu
respirator yang mampu menyaring partikel dengan ukuran 0.3 mikron hingga
>/=99% (efisiensi >/=99%)
Kelas 95%, yaitu
respirator yang mampu menyaring partikel dengan ukuran 0.3 mikron hingga
>/=95% (efisiensi >/=95%)
Sekali lagi yang harus
digaris bawahi adalah bahwa penentuan kelas tersebut diatas adalah berdasarkan
pengujian dengan menggunakan partikel yang paling tinggi tingkat penetrasinya
yaitu 0.3 mikron. Artinya partikel-partike dengan ukuran yang lebih besar atau
lebih kecil dari 0.3 mikron akan memiliki tingkat penetrasi yang lebih rendah
atau efisiensi dari respirator tersebut akan lebih tinggi terhadap
partikel-partikel tersebut.
2. Powered
Air-Purifying Respirator (PAPR)
PAPR adalah respirator
pemurni udara dengan menggunakan pompa udara untuk mendorong atau menarik udara
menuju respirator atau penyaring. Umumnya pompa atau blower udara tersebut
menggunakan baterai.Adabentuk PAPR yaitu half mask, full facepiece, loose
fitting facepiece helmets or hoods. NIOSH hanya mensyaratkan bahwa PAPR harus
menggunakan HEPA filter efesiensi tinggi yang sudah diuji ketahanannya terhadap
panas pada kondisi uji yang sudah ditetapkan. Karena PAPR adalah sistem
pemurnian udara maka PAPR tidak boleh digunakan pada area Immediate Dangerous
to Life and Health (IDLH) atau pada area yang kondisi atmosfernya mengandung
oksigen dibawah 19.5%.
3. Supplied-Air
Respirator (SAR)
SAR merupakan
respirator dengan sistem pemberian udara segar dari luar area yang
terkontaminasi, supply udara menggunakan selang dari tanki penyimpanan udara.
SAR tidak memiliki filter kontaminan udara ataupun catridge.
Jadi kualitas udara yang disuplai sangat tergantung dari udara luar sumber
penyimpan udara eksternal. SAR juga hanya digunakan untuk lingkungan yang bukan
IDLH. Ada tiga tipe SAR yaitu tipe A, B dan C. Tipe A dan B dikenal dengan
masker selang dan tidak banyak digunakan. Tipe C dikenal dengan airline
respirator yang dapat dilengkapi dengan half mask, full facepiece dan loose
fitting facepiece helmets or hoods dengan tekanan udara tidak lebih dari 125
psi yang disuplai dengan selang udara. Jika menggunakan sistem tightfitting
respiratory inlet coverings maka minimum aliran udara adalah 115 Lpm dan jika
menggunakan loose-fitting respiratory inlet coverings maka minimum aliran udara
adalah 170 Lpm. Dan Maksimum aliran udara untuk airline respirator adalah 425
Lpm. NIOSH mensertifikasi tipe “CE” mengacu pada tipe C SAR yang dirancang
untuk abrasif blasting yang memiliki penutup bagian luar untuk melindungi
pemakainya dari pantulan balik dari bahan abrasif. Panjang selang untuk
perangkat tipe C diperolehkan 15, 25, atau 50 ft sampai dengan maksimum
300 ft. Maksimum tahanan inhalasi dan exhalasi adalah 50mmH2O.
4. Self Contained
Breathing Apparatus (SCBA)
Self Contained
Breathing Apparatus atau dikenal dengan SCBA adalah alat bantu atau pernapasan
untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat
tersebut. SCBA menyimpan udara (oksigen) terkompresi, terkompresi atau oksigen
cair, atau bahan kimia yang menghasilkan oksigen. Alat ini tidak memerlukan
pasokan udara dari tempat lain atau dari luar. SCBA diklasifikasikan sebagai
open-circuit atau closed circuit devices. Dalam rangkaian terbuka (open
circuit) aliran pernapasan dibuang keluar atau ke atmosfer. Dan dalam rangkaian
tertutup (closed circuit) aliran pernapasan disimpan didalam respirator untuk
selanjutnya ditangkap CO2 dan moisture yang ada dan direkondisi dengan oksigen
segar.
SCBA biasanya digunakan
pada area yang kontaminasi udaranya sangat tinggi, sehingga perlu juga
diperhatikan kemungkinan paparan terhadap tubuh seperti kulit. Uap dan gas
tertentu pada konsentrasi tinggi dapat merusak bagian tubuh lain selain
pernapasan. Misalnya udara yang terkontaminasi ammonia pada konsentrasi sekitar
3% dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Asam Hydrocyanic dalam bentuk gas,
pada suhu sedikit diatas suhu kamar dapat menembus kulit dan menyebabkan
keracunan sistemik. Untuk menghindari potensi bahayaterhadap bagian tubuh
lain, maka sangat disarankan untuk memilih pakaian pelindung yang tepat.